Apa yang kita lakukan tiap hari adalah bagian dari adaptasi, mencoba untuk membuat diri kita selalu masuk di semua kondisi dan semua lingkungan masyarakat. Bahkan adaptable selalu menjadi salah satu kriteria dalam mencari kerja di semua tempat. Tapi, apakah menjadi orang yang mudah beradaptasi dan diterima lingkungan adalah orang yang pasrah dan mengikuti semua aturan? Menurut saya, jawabannya TIDAK. Meskipun saya tidak semerta-merta setuju dengan pendapat ‘rules are meant to be broken’ tapi menurut saya, aturan dibuat untuk menjadi guidelines dan bukan untuk diagungkan, apalagi aturan tidak tertulis yang kadang ada di lingkungan sosial kita. Meskipun kadang tidak sesuai dengan logika orang kebanyakan, tapi menjadi seorang followers bukanlah pilihan saya. Saya melihat setiap orang diciptakan dengan keunikan mereka masing-masing, Namun kadang dalam kehidupan sosial, kita meredam hal-hal yang membuat kita berbeda, hanya karena kita malu atau takut tidak diterima oleh kebanyakan orang. I say, break the rules! If you wanna be crazy, be crazy.. Pada dasarnya revolusi tidak akan terjadi jika semua orang berpikiran dan berkelakuan sama.
Dalam kehidupan pribadi saya, sebagai news anchor saya selalu dianggap sebagai pribadi yang serius, kaku dan penuh dengan aturan ketika berbicara. Padahal, dengan pekerjaan saya yang memang menuntut saya untuk serius, setiap ada kesempatan untuk lebih nyeleneh akan saya pergunakan dengan sebaik-baiknya. Tidak selamanya kok, seorang news anchor harus penuh dengan keseriusan, kita juga manusia yang suka bersantai dan menikmati lelucon-lelucon ringan. Keunikan-keunikan karakter kita yang dibentuk dengan budaya dan latar belakang yang berbeda-beda adalah yang membuat karakter tiap orang berbeda. Dengan menonjolkan karakter kita masing-masing tanpa takut akan judgment dari lingkungan sekitar, pasti akan membuat kita jauh lebih distinctive di tengah kerumunan orang, dan inilah pula yang akan menjadi kekuatan dari brand image kita masing-masing. Saya sendiri lebih memilih untuk menjadi seorang news anchor dengan sisi humanis yang bergerak secara cair dan membengkokan anggapan bahwa ‘kita adalah yang tahu segalanya’, dan membalikkan pemahaman ini menjadi ‘kita adalah yang ingin tahu segalanya’.
Vokalis Foo Fighters, Dave Grohl, pernah menyatakan bahwa ia tidak percaya pada ‘guilty pleasures’ jika memang suka Britney Spears, maka go ahead, silahkan suka pada Britney Spears. Karena saat ini banyak orang yang terlalu memberi label ‘ini keren’ ‘itu tidak keren’. Kadang, kita terlalu terobsesi dengan apa yang menjadi pendapat kebanyakan masyarakat, dan lupa akan apa yang benar-benar menjadi pendapat kita pribadi.