Sunday 4 March 2012

Random Thoughts

I just can't understand why people try to be average and let go of those random thoughts inside their heads.

Menurut saya, berpikir itu organik, random thoughts, random ideas tidak datang ketika kita berpikir dengan pemikiran yang biasa. Norma yang dibuat dan diterapkan ke masyarakat adalah norma untuk bertindak dan bersikap, norma-norma tersebut memberikan nilai sendiri ke suatu kehidupan manusia agar kehidupan bermasyarakat dapat terjaga. Dan pada dasarnya norma-norma ini ditanamkan memang hanya untuk menjaga hubungan sosial, yang berarti saling menghargai dan saling menghormati.

Tapi kenapa banyak sekali orang yang membawa norma-norma tersebut ke dalam cara mereka berpikir? One's mind is as powerful as a loaded gun. Didalam pikiran anda dapat melemparkan segala jenis mimpi, harapan, imajinasi liar yang tidak bisa anda wujudkan di dalam dunia nyata. 

Apa karena batasan norma moral yang terdoktrin dengan faktor agama, kita tidak lagi memiliki kebebasan yang ada di dalam pemikiran kita? Apa karena batasan tersebut, kita memilih untuk menjadi orang biasa yang berpikir di jalurnya dan tidak mau menyinggung bagian-bagian sensitif yang di kehidupan nyata dibatasi oleh norma?

Dalam artikel di Psychology Today, ditemukan bahwa banyak sekali yang ketakutan untuk mengakui bahwa mereka mempunyai pemikiran gila, misalnya berharap saudara kita yang lumpuh dan sakit untuk cepat-cepat menemui ajalnya, atau menertawakan bayi sahabat  jelek dan menyebalkan.

"So how to cope with the realization that you bitterly resent your successful friends and fantasize about your wife's yoga instructor? According to Lewis, there are three lines of attack: Forget about it over time, confess it or laugh about it. In laughter, he says, "you can move away from yourself and look in, saying: 'Who could believe it! How stupid!'"

http://www.psychologytoday.com/collections/201201/forbidden-thoughts/seven-deadly-sentiments

Jujur, saya seringkali mempunyai pikiran gila. Bukan karena apa-apa, tapi karena saya memilih untuk bebas di dalam pemikiran saya. Saya berpikir untuk menabrak orang di jalan tol, saya berpikir untuk menendang keras-keras wajah atasan saya, saya berpikir hal-hal nakal lainnya yang saya bisa tuangkan di dalam pikiran saya.

Thinking is free, it's the cheapest entertainment for your brain.:)